Skip to main content

Kenali Tujuan Hidupmu dengan IKIGAI!

Hari Minggu 20 Januari 2019 tepat satu minggu yang lalu, gue dikasih kesempatan oleh komunitas “Bidan Muda Bergerak” untuk memfasilitasi sharing session mengenai IKIGAI dan Self-development. I am so excited for this session karena ini sharing session pertama gue dengan orang – orang di luar circle AIESEC. Lumayan challenging karena gue harus menyesuaikan diri dari segi bahasa dan gaya penyampaian materi agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh adek – adek Mahasiswa Kebidanan. Pada kesempatan kali ini, gue mau share sedikit mengenai sharing session yang kemaren kita lakuin.

Dulu, gue selalu berpikiran bahwa passion adalah satu – satunya hal yang dibutuhkan untuk mencapai kehidupan bahagia lahir bathin. Pokoknya kalau mau hidup dan kerjaan seimbang gue harus kerja di bidang yang sesuai dengan passion. Setelah membaca dan mengikuti beberapa seminar akhirnya gue tau ternyata passion itu hanya secuil dari sekian banyak faktor penentu. Gue ga bilang passion ga penting tetapi kalau kita mau menciptakan hidup yang bahagia lahir bathin, passion bukan satu – satunya element yang dibutuhkan.

Selain dari itu, jika dilihat lebih lebar lagi sebenarnya ada empat faktor yang harus dikuasai untuk mencapai yang namanya “Penguasaan Hidup”. Kenapa sih Penguasaan Hidup itu penting? Mastery of Life itu penting karena memiliki tujuan untuk membantu kita mengenali diri, kemampuan, minat, nilai – nilai dan kepercayaan dan membantu kita untuk memperoleh kebijaksanaan yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai keadaan yang mungkin dihadapi dalam hidup. Nah, berikut empat faktor yang perlu kita kuasai untuk mencapai “Mastery of Life”:

1. Purpose
Pernah ga sih kita memikirkan tujuan hidup kita apa? Terkadang kita bingung cara menemukannya bagaimana. Apakah bekerja diperusahaan ternama dengan penghasilan sekian ratus juta adalah tujuan hidup? Maybe Yes, Maybe No. Tentu saja jawabannya berbeda untuk tiap orang. Psstt, passion yang selama ini kita agung – agungkan sebagai tokoh utama dalam kebahagian hidup yang haqiqi merupakan bagian kecil dari Purpose. Nah ini yang hari ini gue kupas tuntas dengan teman – teman kebidanan. Gimana caranya kita menemukan keseimbangan hidup melalui Metode IKIGAI.

2. Strategy. 
Ketika kita sudah tau tujuan hidup kita apa maka kita harus punya strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Karena kalau purpose-nya sudah mantap tetapi strateginya tidak ada maka tujuan hidup juga akan sulit untuk dicapai.

3. Emotion. 
Gue pernah nulis mengenai emotion ini di tulisan gue sebelumnya. For more explanation bisa langsung di cek di “Kill Your Negativity for 2019”

4. Energy
Masih ingat kan dengan hukum kekekalan energi? “Energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahan tetapi energi dapat berubah bentuk”. Yup ini sama dengan energi yang kita punya dalam diri. Sebenarnya kita sudah punya energi masing – masing didalam diri. Balik lagi ke diri masing – masing energi itu mau kita ubah menjadi energi yang seperti apa? Karena yang berkuasa akan energi itu sendiri adalah diri kita masing – masing.


Karena tema kali ini di “Learning dengan Reading” adalah tentang passion maka gue memilih metode IKIGAI untuk di diskusikan dengan melakukan sedikit journaling.

IKIGAI ini merupakan sebuah konsep/metode yang menjadi rahasia orang jepang. Nah orang jepang percaya dengan menemukan IKIGAI kita bisa meraih kebahagian, keseimbangan dalam hidup dan sesimpel menemukan sesuatu yang menjadikan kita semangat untuk bangun pagi setiap harinya.
IKIGAI ini dimulai dengan 4 pertanyaan dasar yang harus kita jawab

1. What are you good at?
2. What are/could you be paid for?
3. What do you love?
4. What the worlds need?

Dari keempat pertanyaan diatas maka akan terbentuk empat element yang akan membentuk IKIGAI itu sendiri. Elemen yang dimaksud adalah:

1. Profession
Pekerjaan yang kita dapatkan melalui sebuah proses yang lama. Ini didapatkan melalui pendidikan yang formal. Nah secara umumnya ini merujuk pada hal – hal yang melibatkan intelektual agar bisa diakui. Contoh profesi yang ada profesi medis, profesi hukum, pengajar, profesi teologis dan profesi militer. Profesi – profesi yang memang didaptkan melalui sebuah proses.

2. Vocation 
Apa itu vocation? Sebuah pekerjaan yang di dapatkan karena panggilan dalam diri. This is usually a job you are PASSIONATE about. Vocation sendiri tidak harus didapatkan dari pendidikan karena ini murni panggilan dalam diri. Dan yang pastinya vocation ini juga merupakan suatu pekerjaan yang bisa menghasilkan pendapatkan finansial.

Bagaimana jika profession dan vocation-nya sama? Bagus dong! Karena Itu artinya antara pendidikan, pekerjaan dan passion sudah saling berhubungan dan ada dalam satu jalur yang sama. Contohnya apa? Profesi Guru, akan lebih terasa memuaskan jika pekerjaan ini juga merupakan Vocation yang datang dari dalam diri sendiri.

3. Mission. 
Apa Itu misi? Sesuatu yang ingin di wujudkan. Ini merupakan gabungan antara hal yang kita sukai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Contoh, gue menyukai hal – hal yang berhubungan dengan people development dan menurut gue yang dibutuhkan anak – anak muda sekarang adalah platform dimana mereka bisa mengembangkan diri dan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan tujuan hidup mereka. Dengan demikian gue memiliki misi untuk membantu pemuda – pemuda di Indonesia untuk memiliki karir yang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang mereka punya.

4. Passion 
Nah ini yang selalu di jadikan tersangka ketika kita merasa tidak puas atau nyaman dengan pekerjaan sekarang. Seperti yang kita ketahui passion itu bermakna sesuatu yang kita sukai dan kita ahli di dalamnya. Seorang yang menyukai musik dan dia ahli memainkan 5 jenis alat musik berbeda bisa disimpulkan bahwa ia merupakan orang yang passionate di bidang musik.

Bagaimana kalau sendainya kita cuma punya Passion dan Profession?
Kita akan merasa puas tapi merasa tidak berguna. Bagaimana tidak? Profesi yang kita lakukan sesuai dengan passion ternyata tidak bermanfaat untuk orang lain atau tidak merupakan panggilan dari dalam diri. Panggilan dalam diri dan passion itu berbeda ya. Passion itu bisa diciptakan tetapi panggilan dalam diri itu tidak bisa dibohongi.

Bagaimana kalau sendainya kita cuma punya Vocation dan Profession?
Ketika profession dan vocation bertemu maka kita akan merasa nyaman tetapi akan merasa kosong dalam waktu yang bersamaan. Hal ini disebabkan karena pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan passion tadi ternyata tidak memiliki misi yang ingin dicapai.

Bagaimana kalau sendainya kita cuma punya Vocation dan Mission?
Ketika Vocation dan Mission bertemu maka kita akan merasa kebahagian dan kepuasan di saat yang bersamaan tetapi merasakan ini semua seperti ketidakpastian yang menghantui setiap hari. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti latar belakang pendidikan yang berbeda dengan pekerjaan yang dilakukan. Sehingga adanya ketakutan untuk tidak bisa naik jabatan atau mungkin akan tersingkir dengan orang – orang yang memiliki Pendidikan formal dibidang yang sama.


Bagaimana kalau sendainya kita cuma punya Mission dan Passion?
Ketika Mission dan passion bertemu maka kita akan merasa bahagia dan rasa sempurna tetapi tidak akan merasakan yang namanya kemakmuran. Bayangkan kita melakukan pekerjaan yang sesuai dengan passion dan cocok dengan mission tetapi pekerjaan tersebut tidak dibayar. Apakah kita akan bisa bertahan lama? Yes money is not everything but honestly speaking kalau ga ada uang kita ga bisa mendapatkan kemakmuran dalam hidup. Yakin akan bertahan lama cuma dengan sekedar mengandalkan passion dan mission dalam hidup?

Jika kita berhasil menggabungkan keempat poin di atas menjadi satu bagian yang saling berhubungan maka kita berhasil menemukan PURPOSE! Inilah yang merupakan tujuan utama IKIGAI. PURPOSE dalam hidup adalah hal yang sebenarnya harus kita cari kalau seandainya kita memimpikan sebuah kehidupan yang benar – benar sempurna dalam hal pekerjaan. Kenapa harus purpose? Karena purpose-lah yang mencakup ke empat element di atas. Kalau sudah menemukan satu purpose dalam hidup maka kita sudah menemukan keseimbangan dalam hidup.


Dari apa yang gue baca bahwa IKIGAI ini bukan lah metode yang bisa dipecahkan dalam satu malam. Ini merupakan suatu perjalanan yang harus dipecahkan. Ibaratnya IKIGAI ini membantu kita mengetahui bagian – bagian kosongnya sehingga kita bisa tau bagian mana yang perlu kita isi. Dan kita bisa fokus ke satu hal yang di sebut dengan PURPOSE tersebut. Dari sini juga gue belajar bahwa “DON’T LET ANYONE RUSH YOU WITH THEIR TIME AND THEIR CLOCK”. Kita ga perlu membandingkan diri kita dengan orang lain. We live our own life. Kalau teman/saudara kita sukses di usia 23 tahun bukan berarti kita harus jadikan itu sebagai patokan. Ketika teman sebaya menikah bukan berarti kita harus ikut – ikutan merasa insecure giliran kita kapan. Banyak tokoh dunia yang baru sukses di usia senja. YOU HAVE YOUR OWN TIME AND YOUR OWN CLOCK. Kita akan sukses dengan cara dan waktu masing – masing. Menurut gue yang penting sekarang adalah memetakan kesukseksesan yang ingin kita capai dalam bentuk sebuah tujuan hidup lalu bangun dan wujudkan mimpi itu menjadi kenyataan. Orang yang sukses adalah mereka yang mengenali dirinya dengan baik dan tau apa yang mau dia lakukan.

Comments

Popular posts from this blog

#ExploreJakarta: Liburan Gratis di Galeri Nasional Indonesia!

Team #ExploreJakarta Episode Galeri Nasional Indonesia Pas awal – awal gue  move ke Jakarta tepatnya sekitar awal tahun 2017 gue seneng ngelakuin kegiatan setiap minggunya yang gue sebut dengan #ExploreJakarta. Biasanya gue mengunjungi tempat – tempat yang menurut gue jadi ciri khas Ibukota. Mulai dari museum, pameran, pasar tradisional hingga mall pun gue kunjungi untuk melihat wajah Jakarta dari sisi yang berbeda. Tinggal di Jakarta dengan rutinitas monoton kosan – office – kosan – office  setiap harinya bikin gue bosen dan jenuh. Dan setalah sekian purnama gak ngelakuin #ExploreJakarta lagi akhirnya gue kembali melakukan aktifitas berfaedah ini. Dikesempatan kali ini gue ngebolang bareng temen – temen SMP. Lucu aja gitu jalan – jalan ditemani temen – temen waktu gue masih berusia 13 tahun. Time flies so fast tapi tidak dengan romansa SMP yang kita punya. Mulai dari jokes hingga vibe -nya masih sama kaya dulu. Jadilah #Explor...

"Reputable University", Just a Stereotype!

Sales Team 4 at Glints Indonesia Gue ngerasa minggu kemaren time management gue rada berantakan. Deadline nge- post tulisanpun agak sedikit molor. Jadilah di weekday ini sepulang kantor gue menghabiskan sepercik waktu luang di coffee shop favorit anak – anak Glints. Masih ingat kan ya kemaren gue sempat share di Instagram mengenai fenomena Reputable University yang ternyata jadi hal menakutkan bagi anak – anak kalangan “bawah” seperti gue ketika terjun kedunia kerja terutama untuk mereka yang masih tergolong lulusan baru atau biasa disebut zero experience . Thanks untuk teman – teman yang udah mau berbagi pengalaman dan nge- share opini kalian. I really appreciate it! Tulisan gue ini terinspirasi dari opini teman – teman sekalian dan beberapa hal yang gue saksikan juga secara langsung. Ketika sebuah pertanyaan “Kak, menurut lo ketika suatu company memprioritaskan untuk nge-hire anak – anak Top Uni dibandingk...