Skip to main content

Kill Your Negativity for 2019!

Minggu kemaren 6 Januari 2019 gue ikut sebuah workshop “Kill Your Negativity for 2019” yang diselenggarakan secara gratis oleh “I’m On My Way” sebuah impact-driven company yang memfasilitasi perjalanan transformasi seseorang atau organisasi dalam menemukan identitas dan culture mereka untuk menciptakan dampak positif bagi diri sendiri atau lingkungan kerja. Di workshop kali ini kita diajarkan bagaimana cara untuk mengatur emosi sehingga bisa mengurangi negativity yang menggagu. Negativity yang dimaksud disini adalah hal – hal yang berhubungan dengan pikiran seperti rasa takut, cemas, ragu – ragu, sering underestimate diri sendiri dan lain sebagainya. Pokoknya semua hal – hal negatif yang mengganggu pikiran. Seperti tulisan gue sebelumnya kali ini gue akan share apa saja yang gue dapatkan dari workshop kali ini. Mudah – mudahan bermanfaat untuk khalayak banyak.

Sebelumnya, gue mau menjelaskan sedikit mengenai siklus kehidupan sehari – hari manusia. Siklus ini dimulai dengan State of emotion (emosi saat ini) yang akan mempengaruhi decision kita setiap hari. Sebagai contoh decision orang yang emosinya lagi stabil dibandingkan ketika tidak pasti akan berbeda. Nantinya decision ini akan mempengaruhi action sehingga menghasilkan sebuah result dari action tersebut. Nah result ini akan menjadi sebuah destiny dimana akhirnya destiny ini yang akan mempengaruhi kehidupan (life). Kalau kita lihat secara runtun maka ini akan ngebentuk sebuah circle yang saling berhubungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa emosi yang kita miliki sekarang itu berpengaruh besar terhadap kehidupan yang kita jalani. So if you want to change your life, start it first by changing your current emotion.


Change Your Question, Change Your Life!
Melihat suatu hal dengan fokus yang berbeda akan mengubah pandangan kita akan hal tersebut. Se-simple kita yang biasanya bertanya “Bisa ga ya gue ngelakuin pekerjaan ini?” di ubah menjadi “Apa yang akan gue dapatkan ketika gue berhasil melakukan pekerjaan ini?” otomatis dua pertanyaan ini akan mengubah fokus kita akan pekerjaan itu. Pertanyaan pertama berkonotasi negatif yang akhirnya akan menimbulkan pesimisme dalam diri sementara pertanyaan kedua berkonotasi positif sehingga akan menimbulkan sebuah motivasi terhadap pekerjaan.
Gue sadar konsep “Change Your Question, Change Your Life!” bukanlah konsep yang mudah untuk di implementasikan. Ga mudah untuk mengubah pandangan akan suatu hal terutama hal – hal yang sudah menjadi sebuah kebiasaan. Untuk mengubah fokus terhadap suatu hal dengan mudah dan cepat memang harus di biasakan. Kita bisa mulai mencoba dari hal yang kecil terlebih dahulu. Gue juga sedang mencoba membiasakan hal ini. Dan untuk hal – hal kecil yang tidak terlalu berat sudah mulai bisa dirasakan manfaatnya. Mudah – mudahan bisa di implementasikan untuk hal – hal yang lebih besar.

Your Body Can Control Your Emotion
Disini kita juga belajar bagaimana membiasakan diri secara fisik untuk selalu bahagia dan memiliki energi positif. Orang yang sedih maka tubuhnya akan cenderung menunduk sementara orang yang bahagia tubuhnya akan cenderung tegap. Disaat kita memiliki kelemahan seperti demam panggung maka sebelum tampil coba untuk tersenyum selama 2 menit dengan sikap tubuh yang tegap. Ini akan mempengaruhi emosi yang ada dalam diri sehingga kita akan menjadi lebih percaya diri bahkan energi positif yang kita punya akan terpancar ke audiens yang ada. Ini merupakan salah satu contoh implementasi hukum kekekalan energi yang ada dalam tubuh manusia. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi energi dapat berubah bentuk. Kita mengubah energi negatif yang kita punya menjadi energi positif. Lakukan hal ini untuk mengatur emosi yang ada dalam diri. Biasakan tubuh untuk bersikap tegap maka dengan sendirinya akan mempengaruhi emosi yang kita punya.


Your Body Is Like A Smartphone!
Bagi pengguna smartphone pasti paham dengan fitur – fitur canggih dihandphone masing – masing. Bagaimana kita bisa yakin kalau handphone A lebih baik daripada handphone B jika kita tidak tau mengenai fitur – fitur yang ada didalamnya? Nah ini sama halnya dengan tubuh kita. Tuhan menciptakan tubuh kita dengan fitur – fitur canggih yang kita sendiri kadang belum tau bagaimana cara memaksimalkannya. Otak manusia tersusun dari jutaan sel yang terhubung satu sama lain. Kita bisa memanfaatkan fitur yang ada di otak untuk mengatur negativity yang muncul di pikiran. Otak dan perasaan adalah 2 hal yang berbeda. Otak adalah benda dan berbentuk sementara perasaan adalah hasil olahan otak yang bentuknya seperti gelombang tidak terlihat. Dan negativity yang kita rasakan setiap hari merupakan salah satu bentuk dari perasaan. Masih ingat dengan pelajaran biologi mengenai sistem saraf dan otak? Dimana otak tersusun atas jutaan sel yang terhubung satu sama lain. Semua kebiasaan dan perilaku akan tersimpan dalam otak sehingga akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Ini bisa membuktikan bahwa dua hal yang sudah dijelaskan sebelumnya terbukti secara ilmiah. Ketika otak sudah merekam suatu kebiasaan maka lambat laun kita bisa dengan cepat memproses hal – hal tersebut. Ingat! Semua hal yang psikologis pasti bersifat biologis karena ada proses biologi dibaliknya. So jika kita ingin mengatur kadar negativity yang kita punya maka kita harus memaksimalkan penggunaan fitur – fitur canggih yang ada didalam otak.

You Don’t GET Emotion, You DO Emotion.
Emotion is not something you get but it is something that you do. Orang – orang yang tidak bahagia dan merasa tidak puas dengan hidupnya bisa jadi disebabkan oleh syarat tertentu yang ditargetkan dalam kehidupan. Contoh, orang – orang yang ingin memaksimalkan kemampuan diri. Terkadang kita tidak tau semaksimal apa yang kita mau. Untuk jadi sempurna? Come on, No body is perfect. If you guys put it as your target it’s the same as putting yourself in hell . Mending kasih “angka” untuk maksimal seperti apa yang kita mau. Mungkin bisa dalam bentuk maksimal dalam hal jabatan di tempat kerja? Atau mungkin maksimal menguasai suatu skill untuk menambah nilai diri. Disini gue paham kenapa resolusi untuk setiap tahun itu penting. Bukan masalah bacot atau sejenisnya tetapi supaya kita punya benchmark untuk setiap hal yang ingin kita capai. Menjadi ambisus tidak ada salahnya. Bukan berarti kita ga boleh ambisius untuk menghilangkan insecure dalam diri. Kalau kita ga insecure gimana kita bisa sensing kemampuan yang kita punya. Hal yang kita butuhkan adalah mengatur itu semua agar tidak menjadi hal negatif yang akan merugikan diri sendiri. Intinya hidup itu sama halnya dengan yin dan yang, dimana semuanya harus seimbang.


Lastlyyou can’t live a positive life with a negative mind. Memang benar kita tidak bisa membunuh negativity yang ada di dalam diri karena hal – hal negatif tersebut sudah menjadi fitrah manusia. Hal yang perlu kita lakukan adalah nge-menage itu semua agar kita bisa mengontrol diri sendiri dan menjadikan kehidupan menjadi lebih baik lagi. We are the one who have fully responsible in the happiness. And the choices is on our handsLet’s start 2019 by controlling our mind to create a better life!

Comments

Popular posts from this blog

#ExploreJakarta: Liburan Gratis di Galeri Nasional Indonesia!

Team #ExploreJakarta Episode Galeri Nasional Indonesia Pas awal – awal gue  move ke Jakarta tepatnya sekitar awal tahun 2017 gue seneng ngelakuin kegiatan setiap minggunya yang gue sebut dengan #ExploreJakarta. Biasanya gue mengunjungi tempat – tempat yang menurut gue jadi ciri khas Ibukota. Mulai dari museum, pameran, pasar tradisional hingga mall pun gue kunjungi untuk melihat wajah Jakarta dari sisi yang berbeda. Tinggal di Jakarta dengan rutinitas monoton kosan – office – kosan – office  setiap harinya bikin gue bosen dan jenuh. Dan setalah sekian purnama gak ngelakuin #ExploreJakarta lagi akhirnya gue kembali melakukan aktifitas berfaedah ini. Dikesempatan kali ini gue ngebolang bareng temen – temen SMP. Lucu aja gitu jalan – jalan ditemani temen – temen waktu gue masih berusia 13 tahun. Time flies so fast tapi tidak dengan romansa SMP yang kita punya. Mulai dari jokes hingga vibe -nya masih sama kaya dulu. Jadilah #Explor...

"Reputable University", Just a Stereotype!

Sales Team 4 at Glints Indonesia Gue ngerasa minggu kemaren time management gue rada berantakan. Deadline nge- post tulisanpun agak sedikit molor. Jadilah di weekday ini sepulang kantor gue menghabiskan sepercik waktu luang di coffee shop favorit anak – anak Glints. Masih ingat kan ya kemaren gue sempat share di Instagram mengenai fenomena Reputable University yang ternyata jadi hal menakutkan bagi anak – anak kalangan “bawah” seperti gue ketika terjun kedunia kerja terutama untuk mereka yang masih tergolong lulusan baru atau biasa disebut zero experience . Thanks untuk teman – teman yang udah mau berbagi pengalaman dan nge- share opini kalian. I really appreciate it! Tulisan gue ini terinspirasi dari opini teman – teman sekalian dan beberapa hal yang gue saksikan juga secara langsung. Ketika sebuah pertanyaan “Kak, menurut lo ketika suatu company memprioritaskan untuk nge-hire anak – anak Top Uni dibandingk...

Kenali Tujuan Hidupmu dengan IKIGAI!

Hari Minggu 20 Januari 2019 tepat satu minggu yang lalu, gue dikasih kesempatan oleh komunitas “Bidan Muda Bergerak” untuk memfasilitasi  sharing session mengenai IKIGAI dan Self - development . I am so excited for this session karena ini  sharing session pertama gue dengan orang – orang di luar circle  AIESEC. Lumayan challenging  karena gue harus menyesuaikan diri dari segi bahasa dan gaya penyampaian materi agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh adek – adek Mahasiswa Kebidanan. Pada kesempatan kali ini, gue mau share sedikit mengenai sharing session yang kemaren kita lakuin. Dulu, gue selalu berpikiran bahwa passion adalah satu – satunya hal yang dibutuhkan untuk mencapai kehidupan bahagia lahir bathin. Pokoknya kalau mau hidup dan kerjaan seimbang gue harus kerja di bidang yang sesuai dengan passion . Setelah membaca dan mengikuti beberapa seminar akhirnya gue tau ternyata passion itu hanya secuil dari sekian banyak faktor p...