Skip to main content

Live Your Passion, Create Your Journey!


Asia Pacific Conference 2018 powered by AIESEC International

Weekend gue kali ini sama seperti weekend - weekend sebelumnya yang gue habiskan dengan me time dan nge-explore passion gue yang sampai sekarang masih belum gue temukan. Hmmm sebenarnya bukannya gue ga ada passion sama sekali tapi, gue ngerasa passion gue terlalu banyak. Gue suka hal - hal yang berbau art, people development, volunteering, education, cooking, decorating, entrepreneur, tourism, travelling dan masih banyak lagi. Namun, dari sekian banyak hal yang gue sukai, gue belum nemu satu hal yang bener - bener bikin gue nyaman dan ingin gue lakukan for the rest of my lifeThat’s why kalau lagi weekend kaya gini biasanya gue butuh banget yang namanya me time. Pernah suatu ketika salah satu teman gue di kantor bilang kaya gini “Sebelum usia lo 25 tahun lo masih boleh mencoba apapun yang lo mau, di saat udah 25 lo harus udah tau apa yang lo mau dan fokus ke hal tersebut karena itu bakal berpengaruh untuk kehidupan lo kedepannya dan akan menjadi sesuatu yang akan lo lakuin for the rest of your life”. Hmmm di sana gue kepikiran, bagaimana dengan gue yang 3 bulan lagi mau menginjak usia 25? Boro - boro mau fokus ke satu hal, setiap weekend aja masih banyak banget hal - hal yang mau gue cobain. Bingung kan? Hahah

Gue ga tau nih apakah problematika yang gue alami ini pernah di alami oleh orang lain di luar sana. Gue pernah merasakan yang namanya kehilangan jati diri. Gue selalu ingin mencoba hal – hal baru yang gue rasa sesuai dengan passion. Hingga, gue berani mengambil keputusan untuk keluar dari jalur pendidikan formal (read: jurusan) dan banting stir untuk menemukan tujuan hidup. Terkadang gue ngerasa begitu bergairah ketika mendengar cerita seorang pengusaha yang sukses di usia muda. lalu, Ingin sekali mencoba dan mengabdikan diri menjadi pengajar bagi anak – anak di daerah terpencil. Hingga, ingin membuka usaha wedding organizer ketika gue rasa menarik untuk bekerjasama dengan pasangan muda dalam mewujudkan once in a life special moment mereka. Bahkan ingin melanjutkan pendidikan ketika bertukar pikiran dengan sahabat yang sedang menempuh pendidikan master

Sewaktu gue Sekolah Dasar, gue bercita - cita ingin menjadi seorang guru karena menurut gue tugas seorang guru itu mulia. Bertemu dengan siswa dan membantu mereka meraih cita – cita. Beranjak SMP gue bermimpi di saat dewasa nanti gue ingin menjadi seorang diplomat supaya gue bisa keliling dunia, merasakan empat musim, mengumpulkan guguran daun maple hingga menghabiskan sore gue di perkebunan tulip. Beranjak SMA, gue bercita - cita menjadi seorang Arsitek atau interior designer. Membangun rumah dengan tema scandinavian  hingga mendirikan galeri untuk pernak pernik interior. Namun, pada akhirnya gue kuliah di jurusan pertambangan, which is totally different with my dream since I was kid. Bahkan kalau di pikir - pikir kembali gue tidak tau kenapa dulu bisa kepikiran untuk memilih jurusan pertambangan. Dan dari sinilah semua perjalan gue dimulai.   

Selesai kuliah gue menginvestasikan 1 tahun untuk mengabdi di salah satu organisasi pemuda terbesar di dunia. Di saat temen - temen seperjuangan bekerja di perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia dan membangun karir sebagai seorang engineer, gue malah berputar arah mencari sesuatu yang menurut gue saat itu belum gue temukan. Gue mulai berkunjung ke beberapa negara dan bertemu dengan pemuda – pemuda dari berbagai negara untuk membahas permasalahan apa yang bisa kita selesaikan. Lalu mengunjungi beberapa kota di Indonesia untuk bertemu dengan anak – anak bangsa dan membahas bagaimana caranya agar kita bisa membantu pemuda lain untuk mengembangkan potensi kepemimpinan yang mereka punya. Terdengar cliché memang tapi gue benar – benar melakukan semua itu. Ini adalah momen dimana gue merasa hidup gue berguna. Ketika gue melakukan sesuatu tidak dengan tujuan uang maka gue menemukan suatu kepuasan yang tidak ternilai harganya. Tetapi yang namanya hidup ya, gue tetap butuh yang namanya uang. Gue lulus dari organisasi ini dan melanjutkan perjalanan gue yang lain. Another journey in my life just begin. Sekarang gue bekerja sebagai HR consultant di salah satu start up dari Singapura. Pekerjaan yang bahkan tidak pernah terpikir akan gue geluti sebelumnya. Setiap hari dihadapkan dengan orang – orang yang mencari pekerjaan dengan background dan sikap yang berbeda – beda. Bahkan gue mulai dihadapkan dengan realita sumberdaya manusia di Indonesia yang sebenarnya. 

Gue merasa hidup gue penuh dengan hal – hal random. Hal – hal yang bahkan tidak bisa gue tebak superti apa besoknya. Bahkan orang tua gue mulai mempertanyakan “Apa sebenarnya yang ingin kamu capai?”. Dari semua kisah inspirastif tokoh - tokoh dunia gue selalu menemukan cerita yang sama. Mereka yang pernah gagal, mereka yang pernah merasa kehilangan jati diri, mereka yang pernah mengambil keputusan terbesar dalam hidupnya dan mereka yang pernah di remehkan oleh orang lain karena ide - ide gila. Tapi satu hal yang bikin gue termotivasi adalah “they never STOP”. Gue percaya bahwa kesuksesan itu adalah sebuah perjalanan. Perjalanan yang akan kita nikmati sendiri dengan berbagai kisah di dalamnya. Ini semua bukan tujuan akhir karena tidak ada kesuksesan yang abadi. Sudah menjadi fitrah manusia untuk tidak pernah puas dengan apa yang mereka capai. Itulah kenapa gue menyebut semua ini sebagai perjalanan dalam kesuksesan.  I enjoy to sailing my ship. I know it's not even smooth especially for me who always try a new thing that I don't even know how it's going. One thing for sure, smooth sea never made a skilful sailor. 

Lastly, di weekend gue kali ini gue berhasil ngepublish article gue di blog ini. setelah sekian lama gue mempertimbangkan posting! - nggak! - posting! - nggak!. And finally I make it! Enjoy my new hobby! Let's see how far it will be. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

#ExploreJakarta: Liburan Gratis di Galeri Nasional Indonesia!

Team #ExploreJakarta Episode Galeri Nasional Indonesia Pas awal – awal gue  move ke Jakarta tepatnya sekitar awal tahun 2017 gue seneng ngelakuin kegiatan setiap minggunya yang gue sebut dengan #ExploreJakarta. Biasanya gue mengunjungi tempat – tempat yang menurut gue jadi ciri khas Ibukota. Mulai dari museum, pameran, pasar tradisional hingga mall pun gue kunjungi untuk melihat wajah Jakarta dari sisi yang berbeda. Tinggal di Jakarta dengan rutinitas monoton kosan – office – kosan – office  setiap harinya bikin gue bosen dan jenuh. Dan setalah sekian purnama gak ngelakuin #ExploreJakarta lagi akhirnya gue kembali melakukan aktifitas berfaedah ini. Dikesempatan kali ini gue ngebolang bareng temen – temen SMP. Lucu aja gitu jalan – jalan ditemani temen – temen waktu gue masih berusia 13 tahun. Time flies so fast tapi tidak dengan romansa SMP yang kita punya. Mulai dari jokes hingga vibe -nya masih sama kaya dulu. Jadilah #Explor...

"Reputable University", Just a Stereotype!

Sales Team 4 at Glints Indonesia Gue ngerasa minggu kemaren time management gue rada berantakan. Deadline nge- post tulisanpun agak sedikit molor. Jadilah di weekday ini sepulang kantor gue menghabiskan sepercik waktu luang di coffee shop favorit anak – anak Glints. Masih ingat kan ya kemaren gue sempat share di Instagram mengenai fenomena Reputable University yang ternyata jadi hal menakutkan bagi anak – anak kalangan “bawah” seperti gue ketika terjun kedunia kerja terutama untuk mereka yang masih tergolong lulusan baru atau biasa disebut zero experience . Thanks untuk teman – teman yang udah mau berbagi pengalaman dan nge- share opini kalian. I really appreciate it! Tulisan gue ini terinspirasi dari opini teman – teman sekalian dan beberapa hal yang gue saksikan juga secara langsung. Ketika sebuah pertanyaan “Kak, menurut lo ketika suatu company memprioritaskan untuk nge-hire anak – anak Top Uni dibandingk...

Kenali Tujuan Hidupmu dengan IKIGAI!

Hari Minggu 20 Januari 2019 tepat satu minggu yang lalu, gue dikasih kesempatan oleh komunitas “Bidan Muda Bergerak” untuk memfasilitasi  sharing session mengenai IKIGAI dan Self - development . I am so excited for this session karena ini  sharing session pertama gue dengan orang – orang di luar circle  AIESEC. Lumayan challenging  karena gue harus menyesuaikan diri dari segi bahasa dan gaya penyampaian materi agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh adek – adek Mahasiswa Kebidanan. Pada kesempatan kali ini, gue mau share sedikit mengenai sharing session yang kemaren kita lakuin. Dulu, gue selalu berpikiran bahwa passion adalah satu – satunya hal yang dibutuhkan untuk mencapai kehidupan bahagia lahir bathin. Pokoknya kalau mau hidup dan kerjaan seimbang gue harus kerja di bidang yang sesuai dengan passion . Setelah membaca dan mengikuti beberapa seminar akhirnya gue tau ternyata passion itu hanya secuil dari sekian banyak faktor p...